Yuk, Dukung Dunia Bebas Polio Tahun 2020!

Tepat pada tanggal 24 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Polio Sedunia. Peringatan Hari Polio Sedunia menjadi kesempatan bagi masyarakat untukmelakukan kampanye mengenai bahaya polio dan pentingnya imunisasi sebagai solusi efektif yang dapat memberantas penyakit ini dan berbagai penyakit lainnya pada anak.

Apa itu imunisasi? Imunisasi merupakan prosedur pencegahan penyakit menular yang ditujukan pada anak yang masih bayi hingga remaja. Prosedur ini memperkenalkan tubuh pada bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan. Proses ini bertujuan untuk merangsang sistem imun guna membentuk antibodi, yang berguna bagi tubuh untuk menangkal serangan virus atau bakteri tersebut di kemudian hari. Hal ini disebut dengan kekebalan aktif.

Bayi yang baru lahir memiliki antibodi ibunya yang diterima saat masih di dalam kandungan. Namun, kekebalan ini hanya akan bertahan beberapa minggu saja. Setelahnya, bayi akan rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Mereka perlu memproduksi antibodi sendiri, dan di sinilah peran imunisasi. Imunisasi merangsang pembentukan antibodi sejak dini, yang sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.

Polio adalah salah satu penyakit yang diberantas melalui pemberian imunisasi. Polio, atau Poliomyelitis lengkapnya, adalah penyakit yang amat mudah menular, dan biasanya menyerang anak-anak. Virus ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kemudian menginfeksi saluran usus. Virus dapat memasuki aliran darah, lalu mengalir ke sistem saraf pusat, hingga menyebabkan lemahnya otot, bahkan hingga kelumpuhan (paralisis).

Saat ini, WHO sedang mengejar target untuk membebaskan dunia dari penyebaran virus polio pada tahun 2020. Untuk itu, yuk, ikut menyukseskan program ini dengan membawa anak-anak untuk imunisasi! Sebenarnya, tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan sebelum imunisasi. Akan tetapi, orangtua bisa menyimak beberapa hal berikut yang perlu dilakukan untuk anak sebelum dan sesudah pemberian imunisasi:

  1. Pastikan si Kecil dalam kondisi optimal sebelum imunisasi
    Sebelum memberi vaksin, petugas kesehatan atau dokter pasti akan mewawancara orangtua mengenai kondisi anak. Mereka juga akan tetap melakukan pemeriksaan badan untuk mengetahui kondisi kesehatan anak.  Jika anak menderita sakit ringan seperti batuk, pilek, atau diare, biasanya imunisasi tetap dapat dilakukan, dan penyakit yang diderita anak juga akan diobati. Penyakit ringan tidak akan memengaruhi pembentukan antibodi anak.
  2. Jika si Kecil sedang sakit, tunggu sampai sembuh lebih dahulu
    Jika tidak memungkinkan untuk memberi imunisasi pada anak sesuai jadwal, hal ini tidak menjadi masalah. Anda dianjurkan untuk menunggu si Kecil sampai sehat kembali. Setelah sehat, segera bawa anak ke dokter untuk imunisasi. Anda bisa meneruskan pemberian imunisasi berikutnya sesuai jadwal yang ada.
  3. Jenis imunisasi tertentu dapat menyebabkan demam
    Setelah imunisasi, anak bisa saja mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), seperti demam atau timbul pembengkakan di tempat yang disuntik. Beberapa vaksin yang biasanya dapat menyebabkan demam adalah DPT, Campak, dan Hib. Tergantung pada kondisi tiap anak, biasanya demam yang muncul bisa ringan atau tinggi. Anda tak perlu khawatir. Ini adalah hal yang normal, karena tubuh anak sedang membentuk antibodi untuk melawan virus. Anda dapat merawat anak seperti biasa, yakni dengan memberikan obat penurun panas atau memberi kompres.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *