8 Etos Keguruan & 9 Karakter Guru Efektif
Sejak dulu, guru selalu menjadi sosok pemandu bagi para siswa. Meski di zaman banjir informasi ini peran guru telah bergeser dari pemimpin kelas menjadi pendamping murid, tidak dapat dipungkiri bahwa guru masih memiliki andil yang besar dalam proses pembelajaran siswa.
Guru sebagai pendamping pembelajaran memiliki banyak dimensi. Di satu sisi, mereka harus mampu memberikan lebih banyak kendali pada murid sehingga murid mampu memahami proses belajar mereka sendiri. Di sisi lain, hal ini justru membuat tanggung jawab dan peran kepemimpinan seorang guru di kelas menjadi semakin besar. Saat ini, seorang guru harus mampu mengendalikan pembelajaran di kelas melalui cara yang lebih halus, terutama karena guru tidak lagi berdiri di atas podium di dalam ruang kelas. Sukses tidaknya seorang guru mengendalikan suasana kelasnya, menurut Jansen Sinamo, Guru Etos Indonesia, terkait erat dengan pribadi seorang guru sendiri, terutama citra diri (self-image) dan hormat diri (self-respect) mereka.
Agar lebih jelas, mari kita bandingkan sosok guru inspiratif dengan guru killer. Kita sering mendengar kisah tentang orang-orang yang minatnya terhadap suatu ilmu berkembang setelah mereka diajar oleh seorang guru yang mampu membimbing mereka dalam mengembangkan pemahaman yang mumpuni. Akan tetapi, tidak pernah ada orang yang timbul inspirasinya setelah diajar oleh seorang guru killer. Kenyataannya, hal itu justru membuat mereka membenci mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut.
Guru inspiratif merasakan kebanggaan terhadap profesi mereka sebagai pembimbing pembelajaran. Mereka dapat melihat bahwa profesi guru adalah sebuah kehormatan. Hal ini tercermin pada citra dan hormat diri mereka. Tidak heran jika Keguruan Adalah Kehormatan menjadi salah satu nilai etos yang dimuat Jansen Sinamo dalam buku 8 Etos Keguruan-nya.
Seorang guru yang memandang profesinya sebagai sebuah kehormatan akan selalu berusaha memberikan kinerja bermutu tinggi. Mereka memiliki kemampuan manajemen diri dan keterampilan menjalin hubungan profesional dengan orang lain, dan mampu menerapkannya untuk memengaruhi dinamika kelas. Hal ini disebut sebagai karakter Karismatik oleh Jacquie Turnbull dalam bukunya yang berjudul 9 Karakter Guru Efektif.
Kedua hal yang telah disebutkan di atas baru merupakan modal awal yang dibutuhkan seorang guru inspiratif. Jansen Sinamo menjabarkan 8 nilai etos yang perlu dimiliki seorang guru profesional dan kompeten, yang diperlukan sebagai basis pembentukan 9 karakter guru efektif yang dibahas dengan apik oleh Jacquie Turnbull. Sebagai bentuk dukungan penerbit Esensi untuk pengembangan pribadi guru, dan juga untuk turut memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November, telah terbit dua buah buku referensi guru yang berjudul 8 Etos Keguruan oleh Jansen Sinamo (308-370-102-0) dan 9 Karakter Guru Efektif oleh Jacquie Turnbull (308-370-099-0). Kedua buku ini diharapkan dapat membantu guru dan profesi pendamping pendidikan lainnya untuk mengembangkan pribadi yang dibutuhkan bangsa Indonesia untuk masa depan pendidikan yang lebih baik.
Selamat Hari Guru!