Penyakit Autoimun

Bahaya Tersembunyi Di Dalam Tubuh

Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit autoimun (autoimmune disease)? Tidak pernah? Kalau begitu, apakah Anda pernah mendengar tentang penyakit Diabetes 1, Vitiligo, Hepatitis, penyakit Celiac, Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP), Systemic Lupus Erythematous (SLE atau yang lebih dikenal sebagai lupus), atau Multiple Sclerosis? Jika ya, maka Anda perlu mengetahui bahwa penyakit-penyakit tersebut adalah beberapa dari puluhan jenis penyakit autoimun.

Lalu, apa sebenarnya penyakit autoimun tersebut? Autoimun merupakan salah satu penyakit yang berdampak pada sistem daya tahan tubuh. Sistem daya tahan atau kekebalan tubuh (imunitas) dalam keadaan normal bertugas untuk melindungi seluruh tubuh dari segala bakteri dan virus penyakit. Namun pada penyandang penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh mengalami kelainan dan menyerang sel-sel sehat sehingga menyebabkan berbagai gejala gangguan organ dan menurunkan kesehatan tubuh hingga berpotensi stroke dan gejala fatal lainnya.

Salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang anak-anak dan bertahan hingga dewasa adalah ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura). Selain itu, ITP juga lebih rentan menyerang wanita. Orang dengan ITP (atau Odapi) mengalami gejala penurunan kadar trombosit normal dalam darah (trombositopenia) dan gejala perdarahan dengan kemampuan pembekuan darah yang lebih rendah dari normal. Sebagian besar anak-anak penyandang ITP, memiliki komposisi sel darah merah yang sangat rendah dibanding anak normal sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan secara tiba-tiba. Gejala umum yang biasanya timbul adalah memar, bintik-bintik merah di permukaan kulit, mimisan, dan juga gusi berdarah. Sementara itu, ITP pada orang dewasa umumnya baru didiagnosis ketika telah terjadi pendarahan yang terus meningkat dalam kurun waktu yang lama. Wanita penyandang ITP memiliki gejala utama menstruasi yang lebih banyak dalam periode yang lebih lama dari normal.

Hingga saat ini telah tercatat lebih dari 150 jenis penyakit autoimun dan semakin bertambah. Walaupun tiap jenis penyakit tersebut unik dan menyerang organ yang berbeda-beda, namun beberapa jenis penyakit autoimun memiliki gejala-gejala yang cenderung muncul dengan serupa, seperti kelelahan, pusing, dan demam rendah. Hal ini menyebabkan penyakit-penyakit autoimun sulit untuk didiagnosis hingga pada tahap gangguan organ yang lebih progresif. Selain itu, berbagai gejala yang diidap oleh penyandang autoimun juga mengalami perubahan siklus yang tidak menentu; mengalami masa remisi (keadaan di mana gejala mereda atau hilang) dan masa flare (keadaan di mana gejala mendadak semakin parah).

Kesadaran masyarakat saat ini tentang penyakit autoimun masih sangatlah minim. Karena itu, dibutuhkan penyebarluasan informasi serta pemahaman masyarakat luas terhadap penyakit autoimun sehingga penyandang autoimun dapat segera mencari dan mendapatkan pertolongan serta penyembuhan medis. Kesadaran masyarakat mengenai penyakit autoimun dapat memberikan penerimaan sosial bagi para penyandang autoimun dan keluarga mereka.

 

Sumber:

en.wikipedia.org/wiki/Autoimmune_disease

www.alodokter.com/penyakit-autoimun-berarti-tubuh-menyerang-diri-sendiri

www.halosehat.com/penyakit/jenis-jenis-penyakit-autoimun

www.healthline.com/health/autoimmune-disorders#Overview1

www.mariszacardobadaily.blogspot.co.id/

www.medlineplus.gov/ency/article/000816.htm

www.pasiensehat.com/2015/02/jenis-penyakit-autoimun-dan-gejalanya.html

www.smilewithitp.org/en/home/

 

Editor Esensi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *