Yuk, Temani Anak Bermain dan Belajar

menemani-anak-bermain-di-luar

Oleh para ahli, periode lima tahun pertama kehidupan anak sering disebut sebagai “masa keemasan”, “jendela kesempatan”, atau bahkan “masa kritis”. Periode ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan paling pesat pada otak manusia. Pada masa ini otak anak sangat peka menerima berbagai rangsangan dan masukan dari lingkungan sekitar dirinya. Karena itu, masa yang relatif pendek dan tidak akan terulang lagi ini menjadi masa yang krusial, sehingga harus dimanfaatkan dengan maksimal. Demi lahirnya anak dengan pribadi yang berkualitas.

Mengacu pada tahap-tahap perkembangan, anak dalam usia ini belum siap untuk belajar secara formal. Mereka masih membutuhkan bermain sebagai sarana mereka untuk belajar tentang kehidupan. Melalui permainan, seluruh kemampuan dasar mereka, seperti pembentukan karakter, kemampuan fisik dan motorik, kognitif, sosial, emosional, dan bahasa akan berkembang secara maksimal bila mendapat stimulasi yang benar.

Di sinilah orang tua dan pendidik dituntut untuk cerdas memilih permainan yang mendidik sekaligus positif bagi perkembangan mental dan karakter anak.  Meski nyatanya, sampai saat ini masih sering  dijumpai fenomena kreativitas anak –tanpa disadari– telah terpasung di tengah kesibukan orang tua. Nah, berikut ini beberapa aktivitas bermain yang bisa Anda lakukan untuk quality time bersama sang buah hati.

Bermain Plastisin sambil Mengenal Bentuk dan Ukuran

Bisa dibilang, plastisin merupakan salah satu mainan yang diperlakukan anak dengan cara yang berbeda sesuai tahap perkembangannya. Para pakar menyebutkan bahwa plastisin cocok dan aman untuk anak usia sekitar 18 bulan. Meski nyatanya, anak di bawah usia 2 tahun mungkin tidak dapat membuat bentuk-bentuk yang dikenali. Namun, dijamin mereka akan senang meremas-remas dan membentuk lilin tersebut.

Bermain dengan plastisin memberi kesempatan pada anak untuk meremas, meratakan, mencabik, menggulung, dan menekan. Ini bukan saja sangat menyenangkan, tetapi juga mengajarkan balita untuk melihat hasil dari tindakannya terhadap sesuatu. Anda bisa melakukan permainan ini di meja, atau di atas nampan yang besar. Lapisi lantai dibawahnya dengan kertas atau plastik, dan pasangkan celemek pada anak.

Mengenalkan Anak Pada Seni

Salah satu alasan mengapa kegiatan seni sangat berharga adalah kegiatan ini memberi anak kesempatan untuk menunjukkan cara pandangnya terhadap sesuatu. Biarkan anak mengekspresikan pandangannya terhadap dunia melalui gambar-gambar yang dihasilkan. Agar kegiatan tidak monoton, sesekali ajaknya anak untuk bermain cap dan finger painting.

Berbagi cerita

Meskipun kebanyakan anak pada usia ini masih menikmati buku-buku bergambar, dan akan menghabiskan banyak waktu dengan membalik-balik halaman, umumnya mereka juga menikmati kegiatan mendengarkan cerita. Pilihlah buku cerita yang tidak terlalu menggunakan banyak kata . karena anak usia dini tidak akan bisa menikmati cerita jika cerita tersebut terlalu komplek sehingga sulit dipahami. Pilih pula cerita atau kisah tentang benda atau makhluk yang diketahui oleh anak. Seperti cerita hewan atau yang lainnya. Buku-buku dengan lipatan, label, atau pop-up yang direkatkan di dalamnya merupakan pilihan yang sangat tepat karena membantu anak merasa terlibat dalam cerita.

Anda tak perlu khawatir akan kehabisan ide aktivitas bermain sambil belajar bersama anak, karena kini telah tersedia buku “100 Ide Guru PAUD: Membimbing Anak Siap Sekolah” dari Erlangga For Kids. Buku ini akan menjelaskan lebih banyak dan lebih detail tentang bagaimana cara mengajari anak usia dini lengkap dengan aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan. Buku ini bisa Anda dapatkan di toko-toko buku terdekat, atau melalui www.bukuerlangga.com untuk melakukan pemesanan online.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *