Menjadi Pendidik Yang Baik
INSPIRASI bagi para pendidik, itulah upaya penulis dalam menuangkan seluruh pemikirannya sehari-hari bagi semua kawan-kawan pendidik di mana saja.
Anda dapat menyelami 8 rasa yang ada dalam buku ini, yaitu Semangat, Tradisi, Duka, Sehat, Optimis, Gembira, Cinta, dan Damai. Mungkin anda akan ikut sedih, dan mungkin juga tersenyum simpul.
Diawali dengan rasa semangat. Pagi adalah salah satu momen terbaik untuk berkontemplasi. Bangun pagi sebelum cahaya matahari terbit di ufuk timur adalah salah satu momen terbaik dalam hidup kita. Banyak faedah yang bisa kita dapatkan dari bangun pagi.
Walaupun hujan harus tetap semangat. Hujan bukanlah penghalang. Bagi pendidik, hujan bisa menjadi bahan diskusi yang indah dan isnpiratif. Guru sains tentu bisa lebih banyak bicara tentang hujan, tentang proses alamnya yang luar biasa indah.
Jargon Indonesia Emas tahun 2045 kerap digemakan. Pada saat itulah, Indonesia berusia 100 tahun, diyakini akan menjadi Macan Asia. Diperkirakan pada tahun itu, Indonesia akan menikmati bonus demografi, dengan jumlah usia produktif paling besar.
Ada pendidik-pendidik hebat yang mengabadikan dirinya untuk mencerdaskan anak bangsa tanpa memikirkan tunjangan atau uang. Bu Muslimah, guru asal Belitung Timur, mengajar di sekolah Muhammadiyah yang nyaris ambruk. Dari ketulusan itulah, lahir anak-anak hebat. Inspirasi Bu Muslimah bisa kita temukan juga di perbatasan negeri ini. Banyak guru-guru hebat yang mengabdi di tengah keterbatasan.
Penulis mengajak jamaah pengajian di tempat tinggalnya untuk jalan-jalan berwisata religi. Kisah ini dibahas pada rasa Tradisi. Situs bersejarah tidak saja bagian dari tujuan ziarah, melainkan bisa menjadi tujuan wisata belajar (study tour) bagi peserta didik.
Guyub rukun dalam acara maulidan di Indonesia sangat indah. Setiap daerah memiliki budaya guyub rukun yang sebenarnya mengeratkan hubungan antara masyarakat. Misalnya, di daerah-daerah, ketika seseorang memiliki hajat atau tertimpa musibah, maka saudara atau tetangga akan datang tanpa perlu secara khusus diminta hadir.
Selanjutnya ada rasa Duka. Para pejuang pendidikan adalah penentu masa depan bangsa. Sepanjang hidup ini, penulis menemukan figure-figur hebat yang tulus membangun fondasi pendidikan di negeri ini.
Namun, takdir berkehendak lain, mereaka harus lebih dahulu berpulang menghadap yang Maha Kuasa. Tetapi, dari merekalah penulis belajar dan mendapat inspirasi. Sebagian memori dari mendiang kolega yang inspiratif penulis tulis dalam bagian ini.
Rasa sehat sebagai topic yang juga dikupas dalam buku ini. Bukan hanya siswa yagn dituntut untuk sehat agar tidak tertinggal mata pelajaran. Para pendidik pun sama. Kondisi kurang fit sangatlah manusiawi bagi siapa saja dan tubuh memintak haknya untuk beristirahat.
Rasa optimis mengupas tentang optimism dalam pergaulan internasional. Anak-anak kita harus diajarkan untuk menanggalkan sikap rendah diri di hadapan bangsa lain. Pendiri bangsa ini, seperti Soekarno-Hatta, menunjukkan betapa kita memiliki harga diri yang sejajar dengan bangsa lain.
Kemerdekaan Indonesia juga diraih dengan optimism dan keberanian. Perjalanan ke Moskow, dalam rangka International Olympiad of Metropolises, memberikan pengalaman tentang optimism itu.
Kemudian rasa Gembira, Cinta, dan Damai dikupas lebih lanjut dalam buku ini.
Judul : Kata & Rasa: Sekelumit Inspirasi Bagi Pendidik
Penulis : M. Husin
Penerbit : Esensi
Terbit : 2018
Tebal : x + 70 Halaman
Sumber : Harian Fajar Makassar