Mendamaikan Diet

Hello, Ladies.

Saya suka hidangan lezat. Masakan daging dengan bumbunya yang harum selalu berhasil mencuri perhatian saya. Belum lagi aroma kue-kue yang baru saja selesai dimasak. Mantap sekali. Tapi, sesekali tentu saya terpikir untuk beralih ke pola makan yang lebih sehat. Mungkin bukan program diet ekstrim atau semacamnya, melainkan sekadar pola makan yang lebih bermutu dan menyehatkan. Dari mana saya harus memulai? Tentu saja, saya harus mulai dari pelajari soal makanan sehat dan yang “kurang” sehat.

Dari berbagai referensi yang beredar, kita sering mendengar soal program diet Vegetarian, Vegan, Paleo, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, tiap program diet selalu berkaitan dengan satu ideologi yang dibawanya, misalnya program diet Vegetarian memiliki ideologi bahwa hewan harus dilindungi, bukan dikonsumsi (walau, para vegetarian masih mengonsumsi telur dan susu, karena keduanya mereka anggap sebagai produk hasil dari hewan), Vegan memiliki ideologi yang lebih kuat dari para vegetarian, bagi mereka, hewan dan segala yang dihasilkannya tidak boleh dikonsumsi, karenanya vegan tidak mengonsumsi hidangan mengandung hewan, susu, dan telur. Sementara, program diet yang lain, yaitu paleo, bersandar pada pola makan manusia purba, yang terbukti berhasil membantu berkembangnya potensi-potensi manusia pada masa itu. Program diet Paleo hanya mengonsumsi bahan baku yang pada dasarnya dipetik dari alam (bukan budi daya) dan daging-dagingan binatang buruan (atau pada dasarnya, daging pada umumnya).

Ketika urusan pemilihan program diet ini semakin sengit, satu pertanyaan pun muncul.

“Program diet mana yang paling sehat?”

Wah, rumit. Karena pada dasarnya tiap program saling berseteru akan satu-dua hal yang “tidak menyehatkan” dalam jenis makanannya. Tanpa mengecilkan kalian, ladies, yang sudah menerapkan salah satu program diet yang sudah disebutkan di atas, saya harus angkat tangan soal ini. Karena pada dasarnya saya hanya ingin mencoba memulai pola makan sehat, mungkin saya akan mencari titik tengah dari semuanya.

Saya ambil jalan tengahnya seperti ini, program diet Vegetarian dan Vegan intinya mengonsumsi makanan yang harus menyakiti hewan, program diet Paleo intinya mengonsumsi makanan sealami mungkin, tanpa gula, tanpa perasa. Nah, kalau begini lebih mudah. Saya bisa menerapkan program diet “semua damai” ini dengan mengonsumsi buah-buahan dan kacang-kacangan. Mungkin saya beri pengecualian untuk kedelai, karena penelitian terbaru menyatakan bahwa kedelai masih diragukan nutrisinya. Dan, dikatakan bahwa kedelai memiliki kemungkinan membahayakan jika dikonsumsi secara mentah sampai setengah matang. Mungkin kita bisa bahas soal ini lebih lanjut lain waktu, ya, ladies.

Buah-buahan dan kacang-kacangan mungkin mudah untuk diolah, tapi apa bisa jadi hidangan yang lezat? Bagaimana bisa saya tetap menikmati makanan ini seperti halnya saya menikmati nutrisi yang terkandung di dalamnya? Proses. Tentu saja, proses pengolahan yang baik pasti menghasilkan rasa yang nikmat.

Dengan pemikiran baru mengenai pola makan sehat ini, saya mendapati produk yang rasanya cocok. Naked Bar dari @NakedFoodID. Naked Bar ini berbahan dasar kurma (buah-buahan, one point, check),almond and cashew, (kacang! Two points, check!), dan diberi perisa alami dengan tiga varian, pisang, apel, dan mangga (Okay, that’s it). Soal rasa, kurma dalam Naked Bar ini sangat dominan, sementara perisa buahnya memberi aksen segar yang lembut di lidah, untuk almond dan cashew tentu saja memberi kerenyahan yang asyik di tiap gigitan bar yang agak lengket karena sangat alami ini. Selain itu, Naked Bar ini cukup handy untuk dibawa, dengan kemasan yang aman dan tampilannya yang retro-funky membuat saya tidak malu untuk menjadikannya camilan di kala senggang. Mungkin ada banyak hal lagi yang harus saya tambahkan dalam program diet “semua damai” saya, tapi Naked Bar ini sudah satu poin bagi saya untuk memulai pola makan sehat. Bagaimana menurut kalian, ladies?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *