Kegagalan Orgasme pada Wanita
Masalah seksual yang mungkin paling sering ditemukan pada wanita adalah kesulitan mencapai orgasme (klimaks). Ada dua kelompok utama. Kelompok utama terdiri dari wanita yang tidak pernah mencapai orgasme, sedangkan kelompok kedua adalah wanita yang pernah mencapai orgasme tapi hanya dalam kondisi khusus.Hanya karena seorang wanita tidak mampu mencapai klimaks bukan berarti ia frigid. Ia mungkin memiliki dorongan seksual yang besar dan mampu jatuh cinta. Jika seorang wanita sering gagal mencapai klimaks, ia cenderung kecewa dan akhirnya kehilangan minat untuk berhubungan seks sama sekali.
Wanita mungkin merasa sulit mencapai klimaks jika ia tidak yakin terhadap ikatannya dengan pasangan, atau jika ia takut kehilangan kontrol. Jika seorang wanita tidak pernah mencapai klimaks, ini mungkin akibat ia belum cukup terangsang secara seksual sehingga belum mencapai orgasme. Jika ia telah banyak dirangsang namun masih belum dapat mencapai klimaks, baik selama sanggama atau dengan rangsangan klitoris, maka ini adalah masalah yang perlu diperhatikan.
Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mudah mencapai klimaks saat sendirian daripada saat pasangannya hadir. Jadi untuk memulainya, setelah memastikan dia sedang sendiri dan tidak akan diganggu, ia sebaiknya merangsang klitorisnya dengan masturbasi. Ia mungkin merasa mencapai orgasme seperti ini salah, tapi hal yang penting adalah wanita tersebut seharusnya mencapai klimaks pertamanya dengan cara apa pun yang memungkinkan. Setelah ia benar-benar terangsang ia sebaiknya menegangkan otot perutnya, karena ini membantu dia untuk mencapai klimaks.
Mencapai orgasme
Ia seharusnya melanjutkan sesi masturbasi ini hingga mampu mencapai orgasme dengan cukup mudah. Pada tahap ini, sanggama dapat dilakukan, tapi sang wanita tidak seharusnya mencoba mencapai orgasme saat penis berada dalam vagina. Begitu sang pria telah berejakulasi, ia seharusnya merangsang klitoris sang wanita agar, pada waktunya sendiri, ia juga dapat mencapai orgasme. Wanita harus berkonsentrasi hanya pada sensasi seksualnya sendiri.
Ada banyak wanita yang dapat mencapai orgasme melalui rangsangan langsung pada klitoris tapi, walaupun ia menikmati sanggama, ia tidak mampu mencapai klimaks saat penis berada dalam vagina. Saat ada masalah ini, pasangan harus menikmati lebih banyak foreplay sampai wanita telah terangsang, dan di titik ini sang pria memasukkan penis ke dalam vagina dan mulai mendorong perlahan. Lalu ia menarik penis, dan selang beberapa menit, ia melakukan penetrasi vagina kembali. Jika sang wanita masih belum dapat mencapai orgasme dengan cara ini, maka sang pria harus merangsang klitoris pasangan dengan jarinya di antara penetrasi satu dan berikutnya. Sang pria juga harus menunggu hingga sang wanita benar-benar terangsang sebelum melakukan penetrasi kembali. Saat mendekati orgasme, ia akan mempercepat gerakan mendorong untuk membantu mencapai klimaks.
Merangsang diri sendiri
Jika semua cara tak berhasil, maka sang wanita harus merangsang klitorisnya sendiri saat sanggama. Ia berhenti merangsang dirinya sendiri saat mendekati orgasme dan mengakhirinya dengan mendorong. Dengan melakukan secara hati-hati, ada kemungkinan bahwa ini akan berhasil dengan baik. Dalam sejumlah kecil kasus yang ternyata hal ini belum cukup, pasangan tersebut dianjurkan berkonsultasi dengan ahli terapi yang berpengalaman setelah berdiskusi dengan dokter.
Bagi seorang wanita, pengalaman yang paling memuaskan adalah mencapai klimaks saat penis berada dalam vaginanya. Ini akan meningkatkan kualitas hubungan mereka secara keseluruhan.
(DFt, Dikutip dari buku Panduan Kesehatan Keluarga , terbitan Erlangga)