Pendidikan Politik Generasi Milenial
ADA yang menganggap membicarakan politik sebagai hal yang tabu karena tema itu sensitive. Ada pula politik dianggap praktik yang tidak bersih dan penuh dengan tipu daya, istilah popular yang menyebut, politik itu kotor.
Saat ini Indonesia berada di era demokrasi. Era ini ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Bangsa Indonesia pun memasuki masa Reformasi, ditandai dengan semakin terbukanya orang-orang mengemukakan pendapatnya.
Politik sejatinya bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan ketertiban hidup manusia dalam kehidupan kolektifnya, melalui pengaturan yang dibuat oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mengatur hal tersebut. Karena itu, politik merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tidak dapat dihindarkan.
Peran pemegang kekuasaan dalam keadilan bagi siapa saja mendesak kehadiran sistem politik yang memungkinkan terwujudnya kebebasan hak asasi manusia. Demokrasi, yang memberikan kekuasaan tertinggi kepada rakyat, hadir sebagai pendobrak celah peluang bagi penguasa absolut untuk melakukan kesewenang-wenangan.
Semangat kebebasan dalam berdemokrasi yang menyebar luas hampir di seluruh Negara saat ini membuat banyak Negara mengaku dan ini diakui sebagai Negara demokrasi.
Dalam buku ini juga diulas sekilas tentang pemilu, mengenal pemilu di Indonesia, pemilu Indonesia dari masa ke masa hingga mengenal pembaruan dalam pemilu saat ini.
Pemilu serentak diharapkan dapat menjadi babak baru dunia politik Indonesia yang akan menghasilkan para pemimpin yang amanah yang membawa masyarakat Indonesia pada kesejahteraan seperti yang telah tertulis dalam tujuan Negara pada pembukaan UUD 1945.
Bagaimana jika kita memiliki kebutuhan dan kepentingan tertentu, tapi ternyata pemimpin dan wakil rakyat saat ini tidak bisa mengakomodasi kepentingan tersebut? Di sinilah pentingnya seseorang untuk berpartisipasi dalam politik dengan cara paling sederhana adalah menjadi pemilih.
Hal ini diatur dalam Bab IV UU No. 7 Tahun 2017 bahwa warga Negara yang memiliki hak pilih adalah mereka yang pada hari pemungutan suara sudah genap berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.
Hak memilih tidak dimiliki oleh anggotan TNI atau Polri dengan tujuan netralitas, kecuali mereka sudah pension/mengundurkan diri dari kesatuan. Sebagai generasi muda, keterlibatan aktif kita dalam kegiatan pemilihan tentunya sangat diharapkan. Suara generasi milenial juga sangat penting karena menempati posisi strategis dalam pembangunan Indonesia.
Milenial adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Para ahli biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir. Menurut data Bappenas, jumlah penduduk usia muda (milenial) Indonesia hingga tahun 2018 kurang lebih mencapai 90 juta penduduk.
Menjadi pemilih cerdas memang merupakan suatu kegiatan yang mudah, namun bukan berarti asal-asalan. Beberapa hal yang dapat membantu seseorang menjadi pemilih rasional kenali (calon) wakil dan pemimpinmu, anti hoaks/black campaign, lawan politik uang: tolak dan adukan, serta cerdas dan mencerdaskan pemilih lainnya.
Sebagai pemilih di abad 21 ini adalah harus bisa tanggap pada kandidat perempuan. Calon perempuan dalam pemilu juga patut diperhitungkan karena memiliki kompetensi yang sama dengan calon laki-laki. Milenial harus pro kebijakan afirmasi politik bagi keterwakilan perempuan.
Judul Buku : Mengenal Demokrasi dan Politik Untuk Pemula
Penulis : Mouliza K.D Sweinstani & Khanif Idris
Penerbit : Esensi
Terbit : 2018
Tebal : XII + 108 Halaman
Sumber : Harian Fajar Makassar