Banjir Mengancam Warga, Ini yang Harus Diperhatikan
Curah hujan yang saat ini cukup tinggi, menimbulkan ancaman bencana banjir di sekitar kita. Bagi kita yang tinggal di daerah ibu kota, daerah tersebut seakan hampir tidak pernah absen dari bencana banjir. Selain karena banyaknya sampah yang masih mengotori berbagai kali yang melewati jalanan Jakarta, banjir kiriman yang datang dari daerah Bogor dan berkurangnya daerah resapan air di ibu kota menjadi faktor lain yang dapat mengakibatkan bencana banjir.
Selain dapat merendam jalan, halaman, dan rumah warga, bencana banjir juga membawa faktor lainnya yang dapat mengancam warga. Misalnya sebuah kota di Australia, Townsville, Queensland terancam oleh ratusan buaya dan ular yang terlihat di jalan permukiman warga setelah bencana banjir melanda kawasan tersebut pada Senin, 4 Febuari 2019. Berbagai macam penyakit juga dapat mengancam korban bencana banjir, seperti diare, gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. Yang lebih parah adalah jika bencana banjir menimbulkan korban jiwa. Seorang anak berusia 13 tahun meninggal setelah terseret sungai yang bantarannya terbenam air dan tidak terlihat di kawasan elit Surabaya setelah bencana banjir menimpa kawasan tersebut. Selain di Surabaya, bencana banjir juga sempat melanda wilayah Sulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu. Tercatat sebanyak 79 orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang hilang akibat bencana banjir, yang diikuti bencana lainnya seperti puting beliung, tanah longsor, dan abrasi. Puluhan orang juga mengalami luka-luka dan ribuan orang masih mengungsi.
Sedia payung sebelum hujan, merupakan sebuah pepatah yang sangat berlaku dalam masalah ini. Sebelum terjadi bencana banjir, alangkah baiknya jika kita sudah mempersiapkan segalanya untuk mengantisipasi korban bencana banjir. Sebagai contoh, kita dapat menyiapkan berbagai alat penyelamatan ringan seperti selimut, life vest, dan lilin. Kita juga dapat mempersiapkan segala bahan makanan cepat saji seperti mi instan, makanan bayi (jika kita memiliki bayi), dan jangan lupa selalu siapkan persediaan air bersih. Masih banyak cara lain untuk menanggulangi bencana banjir sehingga tidak menimbulkan korban. Melalui buku Panduan Tanggap Darurat Bencana: Banjir, kita dapat mempelajari teknik mengevakuasi korban bencana banjir untuk meminimalkan korban. Buku ini juga berisi berbagai materi penyelamatan langsung dan tidak langsung, yang dapat dipahami dengan mudah bagi kita yang berminat untuk selalu bersiaga terhadap ancaman bencana banjir. (Safira)