Yuk, Makan Superfood!
Pernah dengar tentang superfood? Ketika pola hidup sehat sedang marak dibicarakan di berbagai media, istilah ini muncul sebagai sebutan bagi kelompok makanan yang dianggap memiliki kandungan gizi yang superior dibandingkan dengan kelompok makanan lainnya. Kelompok makanan ini dikatakan memiliki keuntungan yang teramat baik bagi kesehatan, bahkan dianggap dapat membantu meringankan beberapa penyakit. Makanan yang populer tergolong superfood biasanya jenis makanan yang ‘eksotis’, seperti bluberi, delima, goji, chia seed, dan wheatgrass. Karena terbilang sulit didapat dan reputasinya sebagai makanan padat nutrisi, harga jual makanan ini pun melambung tinggi di pasaran.
Akan tetapi, akhir-akhir ini telah dibuktikan bahwa istilah superfood tidak lebih hanyalah strategi marketing. Tidak pernah terbukti secara ilmiah bahwa kelompok makanan yang dikategorikan sebagai superfood ini memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada kelompok makanan lainnya. Bahkan, dalam beberapa kasus, justru makanan lainnya memiliki nilai kandungan lebih tinggi daripada yang digemborkan oleh marketer superfood. Apa Anda tahu makanan apa saja yang biasa kita temukan dan dapat digolongkan sebagai superfood? Berikut ini beberapa makanan sehari-hari yang dapat dikatakan sebagai superfood sejati:
- Telur
Tiap butir telur mengandung 6 gram protein, dan hanya 72 kalori! Dengan harga yang terjangkau untuk semua orang, tidak heran bila peneliti merekomendasikan telur sebagai menu sarapan tiap hari yang dapat membantu Anda melangsingkan tubuh. Telur juga menjadi sumber konsumsi omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan tubuh secara umum. - Semangka
Termasuk buah yang rendah gula dan tinggi akan vitamin A dan C, semangka dapat dijadikan cemilan sempurna yang segar dan rendah kalori. Penelitian menyebutkan bahwa semangka memiliki potensi untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Kandungan lycopene dalam semangka dapat melindungi tubuh dari sinar ultraviolet dan kanker. - Cokelat bubuk
Cokelat mengandung flavonoids, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melancarkan aliran darah ke otak dan jantung. Cokelat bubuk, yang mengandung kurang dari 15 kalori per sendok makan dan hampir tidak memiliki kandungan lemak, baik dikonsumsi setiap hari daripada cokelat batangan. Tapi hati-hati: tak semua cokelat bubuk memiliki kandungan yang sama. Cokelat bubuk yang diberi label ‘dutch-processed’ atau ‘alkalized cocoa’ telah kehilangan hampir 90 persen kandungan antioksidannya. Pilihlah cokelat bubuk dengan kemasan bertuliskan ‘raw’ atau ‘nonalkalized’ untuk mengambil manfaat maksimalnya. - Rumput laut
Mengandung omega-3 yang dapat mencegah serangan jantung dan stroke, kalsium, magnesium, zat besi, potassium, yodium, dan zinc yang dibutuhkan tubuh adalah keunggulan rumput laut. Salah satu cara lezat mengonsumsi rumput laut adalah dengan makan nori, lembaran rumput laut kering yang biasa digunakan untuk membungkus sushi. Tak perlu khawatir jika tidak suka sushi. Nori dapat dengan mudah ditemukan di swalayan dan nikmat dikonsumsi sebagai pelengkap hidangan nasi lainnya. - Oat
Oat adalah tipe gandum yang mengandung banyak serat, serta kaya akan magnesium, potassium, dan phytonutrient. Oat memiliki serat khusus yang dapat membantu merendahkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung. Kandungan magnesiumnya membantu mengatur kadar gula dalam darah. Makin utuh biji gandum oat yang Anda konsumsi, makin besar pula manfaatnya bagi tubuh Anda. Penelitian menyatakan bahwa mengonsumsi oat jenis whole-grain dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Oat juga termasuk superfood yang digemari karena mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti bubur, biskuit, kue, dan bahkan minuman. - Bayam
Dengan kandungan antioksidan, anti-inflamasi, dan vitamin yang berguna bagi kesehatan mata dan tulang, tidak heran bila bayam masuk kategori superfood. Satu porsi bayam per hari dapat memenuhi kebutuhan harian seseorang akan kalsium dan vitamin K untuk membantu mencegah pengeroposan tulang. - Apel
Apel adalah sumber serat yang rendah kalori. Apel berukuran sedang mengandung kurang dari 100 kalori. Meningkatkan konsumsi apel dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, diabetes, dan asthma. Apel mengandung quercetin, yakni zat antioksidan yang dapat mengurangi risiko kanker paru-paru.