Masak dengan Anak? Kenapa Tidak!

Anak-anak yang sedang berkembang, terutama mereka yang berusia antara 5-6 tahun, memiliki semangat dan keingintahuan yang besar. Orangtua yang baik dapat memanfaatkan momen berharga ini untuk memaksimalkan proses tumbuh kembang anak. Ini adalah masa yang baik untuk mengajak anak belajar melalui aktivitas sehari-hari.

Salah satu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan bersama anak adalah memasak. Banyak sekali pengetahuan dan keterampilan yang bisa dikembangkan anak melalui aktivitas ini. Yuk, kita tengok berbagai aktivitas aman dan menyenangkan yang bisa dilakukan orangtua bersama anak di dapur!

  1. Pilih menu yang ingin dimasak bersama anak.
    Kegiatan ini memberikan pembelajaran mengenai pengambilan keputusan bersama anak. Hasilnya, anak merasa dilibatkan dalam keluarga. Ada banyak cara untuk melakukan pengambilan keputusan bersama keluarga. Jika Anda mengambil keputusan dengan cara voting, berarti anak juga belajar membuat pertimbangan untuk mencapai keputusan.Cara lainnya, beri tahu pada anak bahan-bahan apa saja yang Anda miliki di rumah, beserta beberapa pilihan resep yang dapat dimasak menggunakan bahan-bahan tesebut. Dengan cara ini, anak memahami bahwa jenis hidangan tertentu membutuhkan bahan-bahan yang saling berbeda. Dalam hal ini, anak juga melatih pemahaman logisnya.

    Sebaiknya pilihlah resep yang mudah dan tidak banyak menggunakan peralatan dapur yang tajam. Resep-resep seperti sandwich, salad, jus, atau es krim bisa menjadi pilihan ketika memasak bersama anak di dapur.

  2. Cuci bahan makanan hingga bersih bersama anak.
    Dalam hal ini, anak belajar mengenai kebersihan, terutama kebersihan bahan makanan. Momen ini dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pada anak bahwa kebersihan makanan amat penting untuk kesehatan, karena makanan yang bersih berarti terjaga kualitas dan nutrisinya. Dengan begitu, anak akan mengerti bahayanya jajan makanan sembarangan di luar rumah.Selain bahan makanan, jangan lupa ingatkan si Kecil untuk mencuci tangannya sendiri sebelum menyentuh bahan makanan. Ajarkan cara mencuci tangan yang baik pada si Kecil.
  3. Ajarkan cara menggunakan peralatan dengan benar.
    Meski tidak mengerjakan tugas berat di dapur, anak perlu mengetahui cara menggunakan peralatan dapur dengan benar. Hal ini dapat menghindari si Kecil dari bahaya terluka, dan memberinya pengetahuan baru yang akan berguna di masa depannya nanti. Jika anak Anda sudah cukup besar, Anda bisa mulai mengajarkan cara memegang pisau dan mengiris bahan makanan tanpa harus melukai tangan. Belajar menggunakan alat dapur dapat berguna untuk mengasah kecerdasan motorik anak.Selain itu, si Kecil juga perlu diberi tahu peralatan mana yang boleh ia gunakan sendiri, dan peralatan mana yang butuh izin atau bantuan dari orangtua untuk digunakan. Jika mungkin, berikanlah peralatan dapur yang terbuat dari plastik pada anak. Dampingi mereka ketika menggunakan alat dapur yang tajam.
  4. Bagi tugas antara Anda dan anak.
    Selain mengajarkan tanggung jawab sejak dini pada anak, pemberian tugas ketika memasak juga dapat menjadi cara bagi orangtua untuk menjauhkan anak dari alat dapur yang tajam. Dengan memberi tugas, anak akan merasa benar-benar terlibat dalam kegiatan dan akan merasa bersemangat untuk menyelesaikan tugasnya hingga akhir. Ketika membuat sandwich, misalnya, beri tugas pada si Kecil untuk menyusun tumpukan sayuran di atas roti, sementara Anda menggoreng telur atau daging yang akan menjadi isi sandwich.Cara ini juga memberi ruang bagi perkembangan kreativitas anak. Anak yang dipenuhi rasa ingin tahu akan ingin bereksperimen ketika memasak. Jika terlalu dikekang dan dipaksa untuk mengikuti perintah dengan ketat, bisa jadi mereka malah merajuk dan kehilangan minat untuk memasak. Jangan takut untuk membiarkan anak berkreasi seorang diri, apalagi hanya karena takut dapur menjadi kotor. Tapi tidak berarti anak tidak perlu dipantau di dapur. Berikan arahan seperlunya, agar hidangan yang dibuat bersama tidak menjadi percuma.

Masih banyak keuntungan lainnya yang dapat diperoleh dengan memasak bersama anak. Contohnya, si Kecil akan lebih bersemangat untuk mencoba berbagai jenis makanan baru. Akan lebih mudah juga untuk mengajaknya makan makanan yang ia bantu siapkan. Kegiatan ini juga akan menjadi bibit berkembangnya keterampilan dasar yang penting bagi kehidupan sang anak di masa depan nanti. Karena merupakan kegiatan tim, komunikasi antar anak dengan orangtua juga akan terjalin dengan lebih baik.

Di akhir kegiatan, jangan lupa untuk memuji anak. Mereka tentu akan merasa sangat senang jika hasil jerih payahnya dihargai, terutama oleh orang tuanya. Pujian juga akan memotivasi anak untuk berusaha lebih baik lagi di kemudian hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *