Yuk, Ciptakan Pembelajaran yang Menarik bagi Anak Usia Dini
Kita semua tahu bahwa anak adalah pembelajar yang aktif. Anak secara energik akan mencari cara untuk menghasilkan potensi maksimum. Mereka akan bergerak mencari stimulasi yang dapat meningkatkan kesempatannya untuk belajar. Ya, anak akan menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk belajar.
Meski nyatanya, proses belajar anak pun dipengaruhi oleh tingkat kematangan. Guru harus memahami bagaimana kematangan anak dapat dicapai dan apa yang perlu dilakukan untuk memfasilitasi kematangan tersebut.
Proses belajar anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Tidak hanya lingkungan fisik, tetapi juga lingkungan belajar. Anak belajar melalui kombinasi lingkungan fisik, sosial, dan refleksi. Dengan pengalaman tersebut, anak akan memperoleh pengetahuannya. Tugas guru bagaimana menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak memperoleh pengalaman fisik, sosial, dan mampu merefleksikannya.
Hal penting lain yang perlu kita pahami adalah anak belajar dengan gaya yang berbeda. Ada anak dengan tipe belajar visual, tipe auditorial, dan tipe kinestetik.
Lalu, bagaimana cara untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi anak usia dini?
Bermain Adalah Dunia Anak
Secara umum, kegiatan bermain merupakan metode pembelajaran paling pas untuk anak usia dini. Mengingat kegiatan bermain ini adalah hal yang paling disukai oleh anak-anak. Ketika bermain, anak-anak akan merasa gembira dan tidak ada beban apa pun dalam pikirannya. Suasana hati mereka pun akan senantiasa ceria. Nah, dalam keceriaan seperti inilah, guru bisa dengan mudah menyelipkan ajaran-ajarannya.
Kegiatan bermain bagi anak usia dini juga merupakan kegiatan yang utama dalam kehidupannya. Artinya, seluruh waktu yang dimiliki anak, di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja, selalu dihabiskan untuk kegiatan bermain.
Jadi, bagi anak usia dini bermain merupakan sebuah kebutuhan, sama halnya seperti kebutuhan primer yang lain. Tidakheran jika ada sinyalemen yang menyatakan bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Anak belajar melalui bermain, karena sejatinya mereka bermain seraya belajar.
Bermain sebagai Cermin Pertumbuhan Anak
Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatknan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Kegiatan bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain, anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah tanpa paksaan.
Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak melalui aktivitas bermain. Pada usia prasekolah, anak perlu menguasai berbagai konsep dasar tentang warna, bentuk, ukuran, arah, besaran, dan lain sebagainya. Konsep dasar ini akan lebih mudah diperolah anak melalui kegiatan bermain.
Melalui kegiatan bermain inilah seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki anak dapat dikembangkan, seperti kecerdasan linguistik, kecerdasan logik-matematik, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan interpersonal, intrapersonal, kinestetik, musikal, dan spiritual.
Buku 100 Ide Guru PAUD: Membimbing Anak Siap Sekolah dari Erlangga For Kids akan menjelaskan lebih banyak dan lebih detail tentang bagaimana cara mengajari anak usia dini. Terdapat beragam cara belajar yang menarik yang bisa Anda terapkan guna menunjang pembelajaran di sekolah ataupun di rumah.
Buku ini bisa Anda dapatkan di toko-toko buku terdekat, atau melalui www.bukuerlangga.com untuk melakukan pemesanan online. Yuk, segera dapatkan!